Review Film animasi Rotzbub 'Snooty Boy' tayang perdana dalam rangka Europe On Screen 2022

produktienssyariah – Europe On Screen Film Festival 2022 kembali digelar dan kali ini dengan format daring (online), digelar dari tanggal 16-30 Juni 2022. Di Indonesia, festival ini diadakan di 6 kota yaitu Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya dan Yogyakarta. Screening juga akan dilaksanakan secara daring (online) selama tanggal 20-30 Juni 2022 dan filmnya pun dapat dirental secara gratis.

Salah satu film animasi yang di-screening dalam festival ini adalah film animasi dewasa bertemakan religiusitas berjudul Snotty Boy dengan judul asli Rotzbub dan Willkommen in Siegheilkirchen. Film animasi asal Jerman ini rencana akan dirilis pada 7 Juli mendatang.

Berbeda seperti film animasi dewasa pada umumnya, film animasi berformat 3 dimensi CGI ini memiliki perpaduan campuran tiga genre film yang mungkin sedikit menyinggung (namun kami tidak melibatkan SARA dalam review ini). Yap, sebuah bumbu komedi, dipadukan dengan bumbu rohani dan drama hadir dalam satu film animasi ini.

Menceritakan seorang anak SD bernama Rotzbub, atau yang lebih dikenal dengan nama Snooty Boy, yang tumbuh dan hidup di sebuah kota bernama Sieghilkirchen (plesetan dari Geilenkirchen, sebuah kota di Jerman), Ayahnya adalah seorang penjaga restoran dari sebuah bartender yang berjuang keras dan mati-matian dalam bekerja.

Snooty boy ini kemudian dikenal sebagai seorang artis atau pelukis, dimana ia memiliki hobi menggambar. Namun tanpa disadari, gambar-gambar tersebut cenderung condong ke hal-hal berbau negatif, yang membuat masa kecilnya ini seperti diwarnai oleh hobi yang tidak lazim, bahkan akan lebih cenderung ke ‘dewasa sebelum waktunya’. Parahnya bahkan ia menyembunyikan hal ini dari kedua orangtuanya. Sejumlah teman-temannya di sekolah bahkan hampir mengetahui hal ini dan bahkan sempat menertawakan karya seni Rotzbub/Snooty.

Hingga suatu hari Rotzbub bertemu dengan seorang gadis bernama Mariolina atau yang akrab disapa Marion, dimana ia pun jatuh cinta padanya. Ia bahkan mencoba membuat kagum Marion dengan karya seni yang digambarnya dengan terus berjuang menggambar tersebut

Singkat cerita gambar yang dibuat oleh Rotzbub tampaknya tidak membuat warga kota Sieghilkirchen terpesona. Walikota Sieghilkirchen, Wimmer, mempunyai rencana jahat untuk merusak karir Rotzbub dengan berbagai cara yang tak terduga. Bahkan sampai mencoba memfitnahnya dengan sebuah pabrik yang memproduksi maaf ‘kotoran manusia’ agar nama Sieghilkirchen semakin tercoreng.

Konflik pun mendebarkan ketika Rotzbub, yang sudah berusaha keras untuk mengumpulkan gambar-gambar yang telah dia lukis tersebut, ternyata diketahui oleh Marion dan membuatnya tidak lagi suka pada Rotzbub. Kesedihannya yang mendalam bahkan sempat membuat kebiasaan jeleknya diketahui oleh orangtuanya dan ia memutuskan untuk membawanya ke ‘clipper’ di pangkas rambut, untuk mengubah identitasnya dengan mengubah gaya rambutnya.

Kemudian, untuk mengakali dan menyelesaikan konflik ini, keluarga Rotzbub mencoba melemparkan tipu daya ke Walikota Wilmer untuk membuat nama dan jabatannya berakhir segera. Dengan membuat bangunan yang dibuatnya penuh dengan coretan vulgar dan grafiti, sehingga membuat nama Walikota Wilmer ternodai dan meskipun ia mengklarifikasi bukan coretannya, situasi diperparah dengan ledakan kotoran manusia yang berasal dari sebuah pertanian, mengenai sebagian besar masyarakat Sieghilkirchen dan ibundanya mengetahui bahwa pertanian tersebut adalah miliknya dan membuatnya ditangkap oleh polisi dan dicabut jabatannya sebagai walikota karena dianggap telah bertindak ‘cabul’ pada seorang anak. Akhirnya walau berpemikiran sempit (narrow-minded), Rotzbub aka Snooty Boy menjadi pahlawan kala itu dan orangtuanya bangga termasuk Marion yang tidak lagi marah padanya.

Bisa dikatakan film animasi dewasa sudah beberapa kali dinominasikan di festival film bahkan sudah di screeningkan. Perihal film ini, meski bergenre animasi, jangan sampai anak-anak Anda mengira ini film animasi biasa. Film animasi ini memiliki humor, alur, watak tokoh dan konten eksplisit yang berbau dewasa dan bahkan banyak adegan yang tidak cocok untuk anak dibawah umur atau yang biasa disebut erotis dan syur. Maka sebabnya EUOSFF 2022 memberikan klasifikasi umur 13 tahun keatas (sebenarnya lebih baik lagi jika 17 tahun keatas) untuk film ini.

Salah satu pengulas di IMDb (Internet Movie Database) mengatakan, film animasi dewasa ini berasal dari kisah nyata seorang seniman bernama Manfred Deix. Manfred Deix adalah seorang kartunis Austria, seniman grafis, musisi, novelis dan ilustrator, juga merancang komik.

Selain dikenal sebagai seniman kriminalitas, saat berusia enam tahun, Deix menyebabkan kegemparan dengan “penjualan pertama gambar telanjang kepada teman sekelas yang lebih cerah (masing-masing seharga 10-15 groschen)”, seperti yang dia tulis sendiri. Pada usia sembilan tahun, dia melukis sebuah buku flip erotis berisi 100 gambar seorang wanita yang sedang membuka pakaian. “Dia terus memakai celana dalam itu,” katanya kemudian, “karena aku tidak tahu seperti apa di baliknya”. Maka itu sebabnya film tersebut ternyata berasal dari cerita ini.